PERKEMBANGAN ALAM SEMESTA

12:53 AM



1.             TEORI ALAM SEMESTA
Alam semesta atau jagad raya digunakan untuk menjelaskan seluruh ruang waktu kontinu di mana kita berada, dengan energi dan materi yang dimilikinya. Pengertian alam semesta mencakup juga tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda/ materi-materi yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda/ materi-materi yang ukurannya sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi. Mikrokosmos dan makrokosmos inilah yang menempati alam semesta ini. Menurut para ahli, alam semesta tidak muncul dengan sendirinya, mereka percaya dan melandasinya dengan fakta ilmiah bahwa ada tragedi yang membentuk alam semesta ini. Ada 2 teori yang dikenal sampai saat ini yaitu Teori Keadaan Tetap (Steady–state Theory) dan Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory).

Teori Keadaan Tetap dikemukakan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold ( 1948 ). Teori ini didasarkan pada prinsip osmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta, dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang telah lalu sampai sekarang. Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama.Dengan kata lain bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya.

Teori Dentuman Besar jelas bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka harus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Selain itu, teori ini didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan Robert Wilson yang menemukan radiasi gelombang mikro.

2.             TATA SURYA
Tata surya dapat dipandang sebagai sebuah sistem yang secara terstruktur tersusun oleh benda-benda langit yang menjadi anggotanya. Diameter tata surya sekitar 30 tahun cahaya. Tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya selama setahun, yakni 9,46 triliun km. Tata surya secara sederhana memiliki:

a.       Bintang
Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. Bintang yang terdekat dengan bumi adalah matahari.

b.      Matahari
Nicolaus Copernicus mengemukakan Teori Heliosentris dan membantah teori geosentris yang telah ada. Dalam teorinya dinyatakan bahwa matahari adalah pusat edar tata surya dan perputaran harian langit akibat perputaran bumi pada sumbu putarannya dan perubahan tahunan langit akibat perputaran planet mengelilingi matahari. Planet-planet yang mengelilingi matahari dalam orbitnya. Matahari merupakan bintang sejati karena dapat memancarkan cahaya sendiri. Matahari menjadi anggota tata surya yang terbesar, karena hampir seluruh massa tata surya terkumpul pada matahari (98%). Matahari terbentuk kira-kira 4,6 milyar tahun yang lalu berbentuk gumpalan gas yang berpijar yang terdiri dari gas, terutama gas hidrogen. Menurut para ahli astronomi, bahan pembentuk matahari ini berasal dari ledakan bintang generasi pertama. Matahari memiliki diameter sepanjang 1.392.500 km, kira-kira ukuran ini 109 kali diameter bumi dan sepuluh kali lebih besar dari planet Jupiter. Secara umum, matahari tersusun oleh beberapa lapisan yang terdiri dari;

-          Korona
Lapisan luar atmosfer matahari. Bentuknya seperti mahkota dengan warna keabu-abuan dan bisa terlihat saat terjadi gerhana matahari total. Ketebalannya sekitar 700 ribu km dan suhunya mencapai 1 juta Kelvin.
-          Kromosfer
Lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari. Bentuk terlihat seperti gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total. Ketebalannya sekitar 2000 km dan suhunya mencapi 4.500 kelvin.
-          Fotosfer
Bagian permukaan matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya sehingga mampu memberikan penerangan sehari-hari. Suhu pada lapisan ini mencapai 6.000 Kelvin dan memiliki ketebalan sepanjang 300 km.
-          Inti Matahari
Lapisan paling dalam dari matahari tempat berlangsungnya reaksi fusi yang menghasilkan energi bagi matahari. Meskipun volumenya hanya seperlima puluh volume seluruh matahari, tetapi massa inti ini sangat besar yakni setengah dari massa matahari seluruhnya. Bagian inti ini membangkitkan 99% energi yang dibangkitkan oleh matahari.

c.       Planet
Planet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu dan bergaris tengah lebih dari 4000 km. Planet memantulkan cahaya yang diterima dari matahari. Peredaran planet mengitari matahari mengikuti lintasan berbentuk bujur telur atau elips. Pusat lintasan peredaran itu adalah Matahari. Peredarannya teratur sehingga tidak mungkin terjadi benturan dan gerak planet mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum jam. Berdasarkan letaknya, planet dibedakan menjadi dua, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang garis edarnya terletak di antara matahari dan bumi, anggotanya Merkurius dan Venus. Planet luar adalah planet yang garis edarnya di luar peredaran bumi dan terdiri dari Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Berikut ini profil dari masing-masing planet tersebut:

Planet
 Ciri-Ciri
Peredaran Planet

Rotasi
Revolusi

MERKURIUS
-  Berdiameter 4.862 km
- Suhu planet panas
- Planet terkecil
- Tak ada atmosfer
- Tak ada satelit


58,6 hari



88 hari.


VENUS
- Berdiameter 12.320 km
- Atmosfer mengandung 
  karbon dioksida
- Tak ada satelit



247 hari



225 hari

BUMI
-  Berdiameter12.646 km
- Atmosfer oksigen
- Terdapat kehidup
- Mempunyai 1 satelit


24 jam


365 ¼ hari

MARS
- Berdiameter 6.780 km
- Permukaannya kering
- Lapisan atmosfer tipis
- Mempunyai 2 satelit

  24 jam
37 menit

   
  687 hari

JUPITER
- Berdiameter 138.560 km
-Atmosfer mengandung
 hidrogen dan helium  
- Mempunyai 16 satelit
- Planet terbesar


10 jam


 12 tahun

SATURNUS
- Berdiameter 120.000 km
- Memiliki 21 satelit
- Atmosfer mengandung
  amoniak dan hidrogen
- Dikelilingi cincin


10 jam


29,5 tahun

URANUS
- Berdiameter 511.118 km
- Memiliki 15 satelit
-Permukaannya diliput
 awan
  
  10 jam
47 menit
  
   84 tahun

NEPTUNUS
- Berdiameter 48.600 km
-Atmosfer mengandung
  metana 
- Memiliki 2 satelit

  16 jam
7 menit

165 tahun



d.      Asteroid
Benda langit berukuran kecil yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu. Para ahli meyakini bahwa asteroid merupakan sisa-sisa bahan pembentuk planet. Jumlah asteroid sangat banyak, semuanya secara teratur berkumpul membentuk sabuk asteroid. Diameter sabuk asteroid sekitar 100 km. Sabuk asteroid ini berbentuk melingkar di antara Planet Mars dan Jupiter. Sedangkan, sabuk lainnya bernama Sabuk Edgeworth-Kuiper, terletak jauh di belakang Planet Neptunus. Sabuk asteroid memerlukan waktu sekitar 3 hingga 6 tahun untuk sekali mengitari Matahari. Asteroid yang satu dengan lainnya terpisah sejauh ribuan kilometer. Meskipun terpisah jauh, terkadang asteroid-asteroid itu bertubrukan. Tubrukan tersebut menghasilkan pecahan batu yang lebih kecil atau disebut meteoroid.

e.       Komet
Benda terjauh yang mengorbit matahari. Ada sekitar sepuluh triliun komet, tetapi tak bisa terlihat mata. Diameter komet termasuk selubung gasnya ± 100.000 km, sedangkan diameter inti yang berupa bungkah-bungkah batu sebagian dipantulkan, sedang lainnya berupa sinar ultra violet akan bereksitasi pad agas yang menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau fluoresce nsi, dan gas akan berpendar memancarkan cahaya. Akibat tekanan cahaya matahari, gas pendar ini akan terdorong menjauhi matahari maka terbentuklah ekor komet. Karena komet selalu menjauhi matahari maka jika komet mendekati matahari, ekornya dibelakang dan di depan sewaktu menjauhinya.

f.       Meteorid, Meteor, Meteorit
Meteoroid adalah benda-benda langit berukuran kecil yang melayang-layang di angkasa dan tidak mempunyai lintasan. Benda ini kadang-kadang menubruk planet. Meteoroid yang masuk ke dalam sebuah planet disebut dengan meteor. Ketika memasuki bumi, benda ini tampak berpijar karena bergesekan dengan atmosfer. Sebagian besar meteor habis bergesekan dengan atmosfer tersebut. Adapun yang sempat sampai ke permukaan bumi disebut dengan meteorit.

3.             BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi masuk dalam kategori Planet dalam, dengan julukan Planet Biru. Jika dibandingkan dengan planet lainnya, bumi memiliki keadaan permukaan yang sangat berbeda. Suhu dan tekanan di permukaan bumi memungkinkan air berada dalam wujud padat, cair, maupun gas. Bumi adalah suatu planet yang dinamis, yang secara konstan  mendaur ulang dirinya sendiri. Keadaan ini menjadikan bumi memiliki berbagai lapisan, yaitu:
a.       Lapisan Udara / Atmosfer
Atmosfer adalah udara yang mengelilingi Bumi, terdiri atas sekitar 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain, termasuk uap air, debu, dan karbon dioksida.
Manfaat atmosfer ialah untuk mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari, mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi, menyediakan okisgen dan karbon dioksida, dan sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi. Atmosfer terbagi lagi menjadi 5 bagian, yaitu:
-          Troposfer
Lapisan terbawah, berada antara permukaan bumi sampai pada ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 – 19 km pada daerah ekuator. Pada lapisan ini suhu udara akan menurun dengan bertambahnya ketinggian. Di lapisan inilah terbentuknya awan, jatuhnya hujan, salju, hujan es dan lain-lain.
-          Stratosfer
Lapisan troposfer sampai pada ketinggian 50 – 60 km. Pada lapisan ini suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Suhu pada bagian atas stratosfer hampir sama dengan suhu pada permukaan bumi. Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai permukaan bumi.
-          Mesosfer
Mesosfer terletak pada ketinggian 50 – 70 km. Suhu di lapisan ini akan menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian.  Pada lapisan ini meteor yang jatuh ke bumi akan terbakar.
-          Termosfer
Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat dipantulkannya gelombang radio.
-          Ekosfer atau atmosfer luar
Lapisan terluar yang merupakan batas paling luar dengan angkasa luar yang tak terbatas. Pada lapisan ini tempat satelit mengorbit.

b.      Lapisan Air / Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara. Proses peredaran atau daur ulang air secara berurutan dan terus-menerus biasanya dikenal sebagai siklus hidrologi. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.

c.       Lapisan Material / Litosfer
-          Kerak bumi (crust)
Lapisan ini menempati bagian paling luar dengan tebal 6-50 km. Tebal lapisan ini tidak sama di setiap tempat, di benua tebalnya 20-50 km, samudra 0-5km atau bersamaan dengan air diatasnya sekitar 6-12 km. Tersusun dari materi-materi padat yang kaya silisium dan uluminium. Kerak bumi ini dapat dibagi 2 yaitu lapisan granitis dan lapisan basaltis.
-          Selimut bumi (mantle)
Lapisan ini terletak di bawah kerak bumi yang mempunyai suhu kira-kira 2000° C dan pada umumnya dibagi menjadi 3 yaitu, Lhitosfer, Astheonosfer, Mesosfer.
-          Inti bumi (core)
Inti bumi berukuran diameter 7000 km dan terdiri dari besi dan nikel. Lapisan paling luar (tebal 2200 km) merupakan liquid atau cairan. Lapisan ini menempati bagian paling dalam dan dapat dibagi menjadi 2 yaitu, Inti bagian luar (outher core) dan Inti bagian dalam (inner core).

You Might Also Like

0 Comment

Popular Posts