Geografi dalam Kehidupan Manusia

2:08 AM


Tidaklah seluruh wilayah di muka bumi dapat dihuni oleh mahluk hidup. Berdasarkan hasil penelaahan kondisi fisik wilayah, diperkirakan hanya sekita 1/550 bagian dari muka bumi yang berpotensi sebagai lingkungan hidup. Berikut faktor yang mempengaruhi persebaran mahluk hidup, yaitu:
1.  Faktor Klimatik
Faktor-faktor iklim yang berpengaruh pada persebaran mahluk hidup di permukaan bumi ialah suhu, kelembapan, udara, angin, dan tingkat curah hujan.
-        Suhu
Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap mahluk hidup, karena berbagai jenis spesies hewan atau tumbuhan memiliki persyaratan suhu lingkungan hidup ideal, serta tingkat toleransi yang berbeda-beda satu sama lain.
-        Kelembapan udara
Kelembapan udara ialah banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran mahluk hidup. Karena ada tumbuhan yang membutuhkan kadar air tinggi, ada tumbuhan yang mampu bertahan di lahan kering.
Berdasarkan tingkat kelembapannya, tumbuhan diklasifikasikan kedalalam 4 
kelompok, yaitu:
1.)    Xerophyta, tumbuhan yang tahan terhadap lingkungan hidup yang kering/gersang. Contoh: kaktus.
2.)    Mesophyta, tumbuhan yang cocok tinggal di lingkungan lembap. Contoh : Anggrek, jamur.
3.)    Hygrophyta, tumbuhan yang cocok hidup di lingkungan yang basah. Contoh: eceng gondok, teratai.
4.)    Tropophyta, tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan. Contoh: pohon jati.
-        Angin
Angin berfungsi sebagai alat transportasi yang dapat memindahkan uap air/ awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam ini sangat menguntungkan kehidupan mahluk hidup, karena terjadi distribusi uap air di atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah kebuatuhan organisme akan air dapat terpenuhi.
-          Curah hujan
Air merupakan kebutuhan vital mahluk hidup. Dengan begitu pentingnya air bagi kehidupan, pola penyebaran mahluk hidup pada wilayah dengan curuh hujan tinggi lebih banyak dihuni oleh berbagai macam mahluk hidup.

2.  Faktor Edafik/Kondisi Tanah
Tanah merupakan media tumbuh dan berkebangbiaknya tumbuhan. Secara tak langsung, kondisi tanah mempengaruhi kelangsungan kesuburan pertumbuhan tumbuhan. Parameter kesuburan tanah ialah mengandung humus/bahan organik, unsur hara, ketersediaan air dalam pori-pori tanah.

3.  Faktor Fisiografi
Ketinggian tempat dan bentuk wilayah berkaitan dengan persebaran mahluk hidup. Tiap ketinggian tempat memiliki tekanan udara dan suhu yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi mahluk hidup untuk tinggal.
Persebaran mahluk hidup terkait erat dengan variasi iklim yang disebabkan perubahan temperatur, sesuai ketinggian lintangnya. Perbedaan posisi lintang geografis membentuk iklim, tingkat kelembapan, dan curah hujan yang berbada. Berikut ini adalah pola persebaran karena keadaan iklim.

1.       Hutan
Nama
Ciri-ciri
Daerah Persebaran
Hutan Hujan Tropis
-          Jenis tumbuhan bervariasi (<3000 spesies)
-          Banyak flora epifit, tumbuhan menempel pada tumbuhan lain
-          Tingkat kelembapan tinggi
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua, Amazon, sebagian besar Amerika Tengah, Afrika sekitar khatulistiwa.
Hutan Meranggas
-          Kemarau relatif panjang
-          Vegetasi hutan musim umumnya menggugurkan daunya
-          Jenis tumbuhan homogen
Eropa Tengah, Eropa Tenggara, Eropa Timur, Amerika selatan
Hutan Taiga
-          Hutan berdaun jarum (konifer)
-          Pertumbuhan terjadi 3-6 bulan
-          Biomanya cenderung 1 jenis pohon
Kanada Utara, Eropa Utara, Asia Utara
Hutan Hujan Daerah Sedang
-          Iklim ekuatorial dan tropi
-          Banyak dijumpai  pakis, palem, bambu, belukar.

Hutan Rontok Daerah Sedang
-          Iklim sangat ekstrim
-          Corak vegetasi didominasi tumbuhan perdu dan pohon meraggas
Amerika Utara, Eropa Barat
Hutan Evergreen
-          Dihuni pohon yang tidak terlalu tinggi dengan kayu yang keras
-          Banyak dijumpai zaitun dan oak


2.      Sabana
a.       Hutan Sabana. Tumbuhannya terdiri atas rerumputan dan semak, serta pohon-pohon tegakan tinggi yang tumbuh secara jarang. Daerah persebarannya di Australia.
b.      Belukar Tropis. Tumbuhan utamanya jeni xerophyta karea periode musim hujan yang pendeka namun dengan curah hujan relatif lebat, dan periode musim kemarau yang panjang.
c.       Sabana. Wilayah padang rumput yang diselingi dengan jenis tanaman tegan tinggi, seperti akasia.
d.      Sabana Semi Asid. Terdpat di daerah zona lintang tropis dan subtropis dengan jumlah rata-rata curah hujan tahunan sedikit. Vegetasinya ialah semak-semak xerophyta.
e.       Moor. Wilaya yang ditutupi semak-semak. Tumbuhan utama penutup kawasan moor ialah belukar. Moor banyak terdapat di wilayah pantai barat zona iklim sedang.
f.       Taiga. Wilayahnya ditutupi pohon-pohon rendah dengan persebaran jarang. Taiga tersebar di wilayah sekitar lingkaran kutub yang berbatasan dengan tundra.

3.      Padang rumput
a.   Praire. Padang rumput tnggi yang tersebar di zona lintang sedang dengan perbandingan tebal curah hujan relatif seimbang dnegan tingkat penguapan. Daerah persebarannya di Argentina, Amerika Serikat, sebagian Australia, dan Hungaria.
b.   Stepa. Jenis rumputannya pendek dan terdapat sedikit semak belukar. Stepa ialah kawasan peralihan antara wilayah iklim basah dan kering. Daerah persebarannya ialah Amerika Serikat, sebagian  Nusa Tenggara Timur, Asrika Utara, dan Australia.
c.    Tundra. Padang rumput yang terletak pada wilayah lintang tinggi (perbatasan dengan kutub). Jenis tanamannya ialah rumput kerdil yang mampu bertahan pada suhu dingin

4.      Gurun
a.   Gurun Panas
Tersebar di wilayah lintang 30°-35°, merupakan kawasan udara turun yang sifatnya panas dan kering, sehingga banyak menyerap air di muka bumi. Tumbuhan yang mndominasi ialah kaktus dan rumut gurun. Selain itu, ditengah oasis dapat dijumpai pohon kurma. Daerah persebarannya ialah Afrika (Gurun Sinai), Amerika (Gurun Sonora), Australia (Gurun Australia Besar), Asia (Gurun Gobi).
b.   Gurun Dingin
Terdapat di kawasan lingkaran kutub utara. Wilayahnya senantiasa tertutup lapisan es abadi sehingga sulit untuk ditumbuhi tanaman dan menjadi wilayah gersang. Jenis tumbuhannya yang masih mampu bertahan adalah lumut.

Tugas

PERKEMBANGBIAKAN ASEKSUAL DAN SEKSUAL

12:33 AM



Reproduksi adalah kemampuan mahluk hidup untuk menghasilkan keturunan.  Tujuan mahluk hidup bereproduksi ialah untuk memprtahankan kelangsungan hidup jenisnya. Mahluk hidup sebagai organisme mengalami perkembangbiakan (reproduksi). Perkembangbiakan dapat terjadi secara seksual atau aseksual.
1.     ASEKSUAL
Perkembangbiakan aseksual adalah perkembangbiakan tanpa melibatkan alat reproduksi sehingga tidak terjadi proses fertilisasi atau pertemuan antara gamet jantan dan gamet betina. Biasanya yang mengalami perkembangbiakan secara aseksual adalah tumbuhan dan hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
a.     Tumbuhan
Tumbuhan mempunyai beberapa perkembangbiakan aseksual alami, yaitu:
-        Umbi, meliputi umbi batang (kentang dan ubi jalar), umbi lapis (bawang), sera umbi akar (dahlia)
-        Batang di bawah tanah, meliputi sucker (pisang dan pinang), rizoma (jahe dan lengkuas), serta kormus (bakung dan gladiol)
-        Batang menjalar di atas tanah, meliputi stolon/geragih (strawberi), runner (semanggi), offsets (eceng gondok), tunas adventif (cocor bebek, pinus, dan sukun), serta bulbil (nanas dan lidah buaya)
b.      Hewan
Pada hewan perkembangbiakan aseksual dilakukan oleh hewan tingkat rendah
(invetrebrata).  
Hewan
Cara Perkembangbiakan Aseksual
Contoh Hewan
Porifera
Bertunas dan fragmentasi
Euplectella sp.
Coelenterata
Bertunas
Hydra dan Obeloa
Cacing
Fragmentasi
Cancing hati dan cacing pita
Arthropoda
Partenogonisis
Lebah, kalajenging, dan laba-laba

2.     SEKSUAL
Perkembangbiakan secara seksual adalah perkembangbiakan yang melibatkan alat reproduksi sehingga terjadi proses fertilisasi atau pertemuan antar gamet jantan dan gamet betina. Umumnya hewan bertulang belakang yang mengalami perkembangbiakan secara seksual, seperti ikan, sapi, kucing, anjing, katak, kura-kura, burung.
a.     Tumbuhan
Organ seksual tumbuhan berbiji berupa bunga. Tumbuhan berbiji berkembang biak secara seksual melalui tahap pembentukan gamet, penyerbukan putik oleh benang sari, dan pembuahan. Penyerbukan merupakan tahap yang penting dalam perkembangbiakan tumbuhan berbiji. Agar benag sari sampai ke putik, tumbuhan mengembangkan adaptai yang berbeda-beda, yaitu:
-        Anemogami
Penyerbukan yang dibantu oleh angin. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu 
oleh angin, cenderung memiliki serbuk sari yang banyak dan ringan. Contoh : 
jagung dan rumput
-        Hidrogami
Penyerbukan yang dibantu oleh air. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu 
oleh air adalh tumbuhan air. Contoh tumbuhan paku air.
-        Zoidiogami
Penyerbukan yang dibantu oleh hewan, dibagi lagi menjadi penyerbukan yang 
dibantu serangga (entomogami), dan penyerbukan yang dibantu oleh burung 
(ornitogami).

Tumbuhan tersebut mempunyai nektar dan bunga yang dapat menarik perhatian
hewan. Selain itu, proses penyerbukan juga dibedakan berdaarkan serbuk sari, yaitu:
-          Autogami (penyerbukan sendiri)         : serbuk sari membuahi putik dari satu
                                                                       bunga
-          Geitonogami (penyerbukan tetangga) : serbuk sari berasaldari bunga lain dalam
                                                                       satu individu tumbuhan.
-          Alogami (penyerbukan silang)            : serbuk sari berasar dari bunga tumbuhan
                                                                      lain sejenis
-          Bastar                                                  : serbuk sari berasal dari tumbuhan beda
                                                                      jenis

b.      Hewan
Sebagian besar hewan mempertahankan hidupnya melalui perkembangbiakan seksual.
Bentuk adaptasi hewan untuk meningkatkan keberasilan dalam proses
perkembangbiakan, yaitu:
-        Mempunyai organ perkembangbiakan yang terpisah antara jantan dan betina. Namun demikian, ada hewan yang mempunyai alat reproduksi jantan dan betina (hermafrodit), misalnya ubur-ubur dan cacing.
-        Fertilisasi dapat dilangsungkan secara internal (di dalam tubuh) seperti mamalia, atau secara eksternal (di luar tubuh) seperti ikan dan katak.
-        Memelihara embrio dengan cara yang berbeda, yaitu:
      1.)   Vivipar , embrio berkembang di dalam tubuh induk, memperoleh makanan
            dari  induk, kemudian dilahirkan. Contoh: kerbau. 
      2.)   Ovipar, embrio dilindungi struktur bercangkan dikeluarkan dan menetas di
            luar  tubuh induk. Contoh: unggas.

      

      Sumber : Aloysius, S., Sukirman. (2008). Biology bilingual. Jakarta: Yudhistira

Popular Posts