PROPOSISI

8:42 PM



P
roposisi adalah kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), dan tidak dapat bernilai sekaligus keduanya. Kebenaran atau kesalahan dari sebuah kalimat disebut nilai kebenarannya (truth value). Proposisi selalu dinyatakan sebagai kalimat berita, bukan sebagai kalimat tanya maupun kalimat perintah. Contoh:

a.              Presiden yang menjabat sekarang (2016) adalah, Ir. Jokowi Widodo
b.              Ibu kota Indonesia adalah Jakarta
c.              Setelah hari Senin adalah hari Selasa
d.             2 dikali 6 sama dengan 8
e.              Anak perempuan itu sangat pendek

Semuanya merupakan proposisi. Proposisi a, b, c bernilai benar, tetapi proposisi d salah karena 2 x 6 = 12. Proposisi e tidak dapat langsung ditetapkan kebenarannya atau kesalahannya.

Mengkombinasikan Proposisi
Operator yang digunakan untuk mengkombinasikan proposisi disebut operator logika. Operator logika dasar yang digunakan  adalah dan (and), atau (or), dan tidak (not). Dua operator pertama dinamakan operator biner karena operator tersebut mengoperasikan dua buah proposisi, sedangkan  operator ketiga dinamakan operator uner karena ia hanya membutuhkan satu buah proposisi. Proposisi baru yang diperoleh dari pengkombinasian tersebut dinamakan proposisi majemuk (compound proposition). Proposisi yang bukan merupakan kombinasi proposisi lain disebut proposisi atomik. Proposisi majemuk ada tiga macam, yaitu konjungsi, disjungsi, dan ingkaran. Ketiganya didefinisikan sebagai berikut:

DEFINISI. Misalkan  dan adalah proposisi.
Konjungsi (conjunction) dan , dinyatakan dengan notasi , adalah proposisi p dan
Disjungsi (disjunction)  dan , dinyatakan dengan notasi , adalah proposisi p atau
Ingkaran atau (negation) dari , dinyatakan dengan p, adalah proposisi tidak p
Catatan:
Kata “tidak” dapat dituliskan di tengah pernyataan. Jika kata “tidak” diberikan di awal pernyataan maka ia biasanya disambungkan dengan kata “benar” menjadi “tidak benar”. Kata “tidak” dapat juga diganti dengan “bukan” bergantung dengan rasa bahasa yang tepat untuk pernyataan tersebut.
Berikut contoh-contoh proposisi majemuk dan notasi simboliknya. Ekspresi proposisi majemuk dalam notasi simbolik disebut juga ekspresi logika.
p : Jokowi adalah Presiden Indonesia
q : Basuki adalah Gubernur DKI Jakarta 
Maka
pq : Jokowi adalah Presiden Indonesia dan Basuki adalah Gubernur DKI Jakarta
pq : Jokowi adalah Presiden Indonesia atau Basuki adalah Gubernur DKI Jakarta
p : Tidak benar Jokowi Presiden Indonesia

T
abel Kebenaran. Nilai kebenaran dari proposisi majemuk ditentukan oleh nilai kebenaran dari proposisi atomiknya dan cara mereka dihubungkan oleh operator logika. Untuk menentukan nilai kebenaran proposisi majemuk jugalah menggunakan tabel kebenaran. Tabel kebenaran menampilkan hubungan antara nilai kebenaran dari proposisi atomik.

Misalkan p dan q adalah proposisi.
Konjungsi p ^ q bernilai benar jika p dan q  keduanya benar, selain itu nilainya salah
Disjungsi p v q bernilai salah jika p dan q keduanya salah, selain itu nilainya benar
Negasi p, yaitu ~p, bernilai benar jika p salah, dan sebaliknya
Misalkan
P :  3 adalah bilangan prima
q : bilangan prima selalu ganjil
jelas bahwa p bernilai benar dan q bernilai salah sehingga konjungsi
p ^ q : 3 adalah bilangan prima dan bilangan prima selalu ganjil adalah salah.
Tabel 1.1 Tabel kebenaran konjungsi, disjungsi, dan ingkaran
p
q
p ^ q
  T
T
T
T
F
F
F
T
F
F
F
F
p
q
p v q
T
T
T
T
F
T
F
T
T
F
F
F
P
~p
T
F
T
F
F
T

Ada 3 buah proposisi atomic di dalam ekspresi logika dan setiap proposisi hanya mempunyai 2 kemungkinan nilai, sehingga jumlah kombinasi dari semu proposisi tersebut adalah  buah. Tabel kebenaran dari proposisi (p ^ q) v (~q ^ r) ditunjukkan pada tabel 1.2.
Tabel 1.2 tabel kebenaran proposisi
(p ^ q) v (~q ^ r)p
q
r
p ^ q
~q
~q ^ r
(p ^ q) v (~q ^ r)
T
T
T
T
F
F
T
T
T
F
T
F
F
T
T
F
T
F
T
T
T
T
F
F
F
T
F
F
F
T
T
F
F
F
F
F
T
F
F
F
F
F
F
F
T
F
T
T
T
F
F
F
F
T
F
F

Proposisi majemuk dapat selalu bernilai benar untuk berbagai kemungkinan nilai kebenaran masing-masing proposisi atomiknya, atau selalu bernilai salah untuk berbagai kemungkinan nilai kebenaran masing-masing proposisi atomiknya. Jadi, sebuah proposisi majemuk disebut tautologi jika ia benar untuk semua kasus, sebaliknya disebut kontradiksi jika ia salah untuk semua kasus. Yang dimaksud dengan “semua kasus” di dalam definisi si atas adalah semua kemungkinan nilai kebenaran dari proposisi atomiknya. Proposisi tautologi dicirikan pada kolom terakhir pada tabel kebenarannya hanya memuat True. Proposisi kontradiksi dicirikan pada kolom terakhir pada tabel kebenarannya hanya memuat False.

Hukum – Hukum Proposisi
Proposisi, dalam kerangka hubungan ekivalen logika, memenuhi sifat-sifat yang dinyatakan dalam sejumlah hukum pada tabel di bawah.Beberapa hukum tersebut mirip dengan hukum aljabar pada system bilangan riil, misalnya a(b + c) = ab + ac, yaitu hukum distributif, sehingga kadang-kadang hukum logika proposisi dinamakan juga hukum-hukum aljabar proposisi.
1.      Hukum identitas
i.      p v F ó p
ii.   p ^ T ó p
2.      Hukum null dominasi
i.     p ^ F ó F
ii.   p v T ó T
3.      Hukum negasi
i.      p v ~p ó T
ii.    p ^ ~p ó F
4.      Hukum negasi
iii.  p v ~p ó T
iv.  p ^ ~p ó F
5.      Hukum idempotent
i.      p v p ó p
ii.    p ^ p ó p
6.      Hukum penyerapan
i.      p v (p ^ q) ó p
ii.    p ^ (p v q) ó p
7.      Hukum komutatif
i.       p v q ó q v p
ii.     p ^ q ó q ^ p
8.      Hukum assosiatif
i.      p v (q v r) ó (p v q) v r
ii.    p ^ (q ^ r) ó (p ^ q) ^ r
9.      Hukum distributif
i.      p v (q ^ r) ó (p v q) ^ (p v r)
ii.    p ^ (q v r) ó (p ^ q) v (p ^ r)           
10.  Hikum de morgan
i.       ~(p ^ q) ó ~p v ~q
ii.    ~(p v q) ó ~p ^ ~q

Hukum-hukum logika di atas bermanfaat untuk membuktikan ke-ekivalenan dua buah proposisi. Selain menggunakan tabel kebenaran, ke-ekivalenan dapat dibuktikan dengan hukum-hukum logika, khususnya pada proposisi majemuk yang mempunyai banyak proposisi atomik. Bila suatu proposisi majemuk mempunyai n buah proposisi atomic, maka table kebenarannya terdiri dari  baris. Untuk n yang besar jelas tidak praktis menggunakan tabel kebenaran, misalnya untuk n=10 terdapat  baris di dalam tabel kebenarannya.

T
autologi adalah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Sebuah Tautologi yang memuat pernyataan Implikasi disebut Implikasi Logis. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan Tautologi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai B (benar) maka disebut Tautologi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika. Contoh:
Jika Andi lulus, maka Bita juga lulus. Jika Citra gagal, maka Dito lulus. Dengan demikian, jika Andi lulus, atau Citra gagal, maka Tini lulus.
Diubah ke variabel proposional:
A = Tono pergi kuliah
B = Tini pergi kuliah
C =  Siska tidur
Diubah lagi menjadi ekspresi logika yang terdiri dari premis-premis dan kesimpilan. Ekspresi logika 1 dan 2 adalah premis-premis, sedangkan ekspresi logika 3 adalah kesimpulan.
(1)   A ® B   (Premis)
(2)   C ® B   (premis)
(3) (A v C) ® B       (kesimpulan)

K
ontradiksi adalah kebalikan dari tautologi yaitu suatu bentuk pernyataan yang hanya mempunyai contoh substansi yang salah, atau sebuah pernyataan majemuk yang salah dalam segala hal tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen-komponennya. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan tersebut kontradiksi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai F  atau salah maka disebut kontradiksi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.
Dua atau lebih pernyataan majemuk yang mempunyai nilai kebenaran sama disebut ekuivalensi logika dengan notasi “ dua buah pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen, jika kedua pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sama untuk semua kemungkinan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan komponen-komponennya.
Hukum-Hukum Ekuivalensi Logika
1.      Hukum komutatif:
p ʌ q
q ʌ p
p v q
q v p

2.      Hukum asosiatif:
(p ʌ q) ʌ r
p ʌ (q ʌ r)
(p v q) v r
p v (q v r)

3.      Hukum distributif:
p ʌ (q v r)
(p ʌ q) v (p ʌ r)
p v (q ʌ r)
(p v q) ʌ (p v r)

4.      Hukum identitas:
p ʌ T
p
p v F
p

5.      Hukum ikatan (dominasi):
p ʌ T
p
p v F
F

Dengan adanya hukum-hukum diatas, penyelesaian soal-soal baik yang bersifat tautologi, kontradiksi dan ekuivalensi logika tidak hanya menggunakan tabel kebenaran namun juga bisa dengan menggunakan jalan penurunan yaitu dengan memanfaatkan 12 (dua belas) hukum-hukum ekuivalensi logika tersebut. Dengan menggunakan prinsip-prinsip di atas, maka kalimat-kalimat yang kompleks dapat disederhanakan,

H
ukum-hukum aljabar proposisi.Suatu bentuk logical equivalence dari proposisi-proposisi yang merupakan hokum-hukum yang dapat dipakai untuk penyederhanaan suatu bentuk proposisi.Hukum-hukum aljabar proposisi yang sering kita jumpai adalah sebagai berikut:

1)     Idempoten
2)     Asosiatif
3)     Komutatif
4)     Distributif
5)     Identitas
6)     Komplemen
7)     Involution
8)     De Morgan’s
9)     Absorbsi
Untuk menunjukkan/membuktikan bahwa hokum-hukum 1 sampai 9 di atas benar silahkan buat table kebenaran dan nyatakan apakah proposisi-proposisi pada hokum-hukum tersebut logical equivalence. Proposisi t = true merupakan suatu pernyataan yang selalu bernilai benar dan proposisi f  = false merupakan suatu pernyataan yang selalu bernilai salah.

You Might Also Like

0 Comment

Popular Posts