Tidaklah
seluruh wilayah di muka bumi dapat dihuni oleh mahluk hidup. Berdasarkan hasil
penelaahan kondisi fisik wilayah, diperkirakan
hanya sekita 1/550 bagian dari muka bumi yang berpotensi sebagai lingkungan
hidup. Berikut faktor yang mempengaruhi persebaran mahluk hidup, yaitu:
1.
Faktor Klimatik
Faktor-faktor iklim yang berpengaruh pada persebaran mahluk hidup
di permukaan bumi ialah suhu, kelembapan, udara, angin, dan tingkat curah
hujan.
- Suhu
Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap mahluk hidup, karena
berbagai jenis spesies hewan atau tumbuhan memiliki persyaratan suhu lingkungan
hidup ideal, serta tingkat toleransi yang berbeda-beda satu sama lain.
- Kelembapan
udara
Kelembapan udara ialah banyaknya uap air yang terkandung dalam
massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola
persebaran mahluk hidup. Karena ada tumbuhan yang membutuhkan kadar air tinggi,
ada tumbuhan yang mampu bertahan di lahan kering.
Berdasarkan tingkat kelembapannya, tumbuhan
diklasifikasikan kedalalam 4
kelompok, yaitu:
1.)
Xerophyta, tumbuhan yang tahan terhadap lingkungan hidup
yang kering/gersang. Contoh: kaktus.
2.)
Mesophyta, tumbuhan yang cocok tinggal di lingkungan lembap.
Contoh : Anggrek, jamur.
3.)
Hygrophyta, tumbuhan yang cocok hidup di lingkungan yang
basah. Contoh: eceng gondok, teratai.
4.)
Tropophyta, tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap
perubahan musim kemarau dan penghujan. Contoh: pohon jati.
- Angin
Angin berfungsi sebagai alat transportasi yang dapat memindahkan
uap air/ awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam ini sangat
menguntungkan kehidupan mahluk hidup, karena terjadi distribusi uap air di
atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah kebuatuhan organisme
akan air dapat terpenuhi.
-
Curah
hujan
Air merupakan kebutuhan vital mahluk hidup. Dengan begitu
pentingnya air bagi kehidupan, pola penyebaran mahluk hidup pada wilayah dengan
curuh hujan tinggi lebih banyak dihuni oleh berbagai macam mahluk hidup.
2. Faktor Edafik/Kondisi Tanah
Tanah merupakan media tumbuh dan berkebangbiaknya tumbuhan. Secara tak
langsung, kondisi tanah mempengaruhi kelangsungan kesuburan pertumbuhan
tumbuhan. Parameter kesuburan tanah ialah mengandung humus/bahan organik, unsur
hara, ketersediaan air dalam pori-pori tanah.
3. Faktor Fisiografi
Ketinggian
tempat dan bentuk wilayah berkaitan dengan persebaran mahluk hidup. Tiap ketinggian
tempat memiliki tekanan udara dan suhu yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi
mahluk hidup untuk tinggal.
Persebaran
mahluk hidup terkait erat dengan variasi iklim yang disebabkan perubahan
temperatur, sesuai ketinggian lintangnya. Perbedaan posisi lintang geografis
membentuk iklim, tingkat kelembapan, dan curah hujan yang berbada. Berikut ini
adalah pola persebaran karena keadaan iklim.
1.
Hutan
Nama
|
Ciri-ciri
|
Daerah Persebaran
|
Hutan Hujan Tropis
|
-
Jenis tumbuhan bervariasi
(<3000 spesies)
-
Banyak flora epifit,
tumbuhan menempel pada tumbuhan lain
-
Tingkat kelembapan tinggi
|
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua, Amazon, sebagian besar Amerika Tengah,
Afrika sekitar khatulistiwa.
|
Hutan Meranggas
|
-
Kemarau relatif panjang
-
Vegetasi hutan musim
umumnya menggugurkan daunya
-
Jenis tumbuhan homogen
|
Eropa Tengah, Eropa Tenggara, Eropa Timur, Amerika selatan
|
Hutan Taiga
|
-
Hutan berdaun jarum
(konifer)
-
Pertumbuhan terjadi 3-6
bulan
-
Biomanya cenderung 1
jenis pohon
|
Kanada Utara, Eropa Utara, Asia Utara
|
Hutan Hujan Daerah Sedang
|
-
Iklim ekuatorial dan
tropi
-
Banyak dijumpai pakis, palem, bambu, belukar.
|
|
Hutan Rontok Daerah Sedang
|
-
Iklim sangat ekstrim
-
Corak vegetasi didominasi
tumbuhan perdu dan pohon meraggas
|
Amerika Utara, Eropa Barat
|
Hutan Evergreen
|
-
Dihuni pohon yang tidak
terlalu tinggi dengan kayu yang keras
-
Banyak dijumpai zaitun
dan oak
|
|
2.
Sabana
a.
Hutan Sabana.
Tumbuhannya terdiri atas rerumputan dan semak, serta pohon-pohon tegakan tinggi
yang tumbuh secara jarang. Daerah persebarannya di Australia.
b.
Belukar Tropis. Tumbuhan
utamanya jeni xerophyta karea periode musim hujan yang pendeka namun dengan
curah hujan relatif lebat, dan periode musim kemarau yang panjang.
c.
Sabana. Wilayah padang
rumput yang diselingi dengan jenis tanaman tegan tinggi, seperti akasia.
d.
Sabana Semi Asid. Terdpat di daerah zona lintang tropis dan subtropis
dengan jumlah rata-rata curah hujan tahunan sedikit. Vegetasinya ialah
semak-semak xerophyta.
e.
Moor. Wilaya yang ditutupi semak-semak. Tumbuhan utama penutup kawasan moor
ialah belukar. Moor banyak terdapat di wilayah pantai barat zona iklim sedang.
f.
Taiga. Wilayahnya
ditutupi pohon-pohon rendah dengan persebaran jarang. Taiga tersebar di wilayah
sekitar lingkaran kutub yang berbatasan dengan tundra.
3.
Padang rumput
a.
Praire.
Padang rumput tnggi yang tersebar di zona lintang sedang dengan perbandingan
tebal curah hujan relatif seimbang dnegan tingkat penguapan. Daerah
persebarannya di Argentina, Amerika Serikat, sebagian Australia, dan Hungaria.
b.
Stepa.
Jenis rumputannya pendek dan terdapat sedikit semak belukar. Stepa ialah
kawasan peralihan antara wilayah iklim basah dan kering. Daerah persebarannya
ialah Amerika Serikat, sebagian Nusa
Tenggara Timur, Asrika Utara, dan Australia.
c.
Tundra.
Padang rumput yang terletak pada wilayah lintang tinggi (perbatasan dengan
kutub). Jenis tanamannya ialah rumput kerdil yang mampu bertahan pada suhu
dingin
4.
Gurun
a. Gurun
Panas
Tersebar di wilayah lintang 30°-35°, merupakan kawasan udara turun yang sifatnya
panas dan kering, sehingga banyak menyerap air di muka bumi. Tumbuhan yang
mndominasi ialah kaktus dan rumut gurun. Selain itu, ditengah oasis dapat
dijumpai pohon kurma. Daerah persebarannya ialah Afrika (Gurun Sinai), Amerika (Gurun
Sonora), Australia (Gurun Australia Besar), Asia (Gurun Gobi).
b. Gurun Dingin
Terdapat di kawasan lingkaran kutub utara. Wilayahnya
senantiasa tertutup lapisan es abadi sehingga sulit untuk ditumbuhi tanaman dan
menjadi wilayah gersang. Jenis tumbuhannya yang masih mampu bertahan adalah
lumut.